cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
tesla@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tesla@ft.untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TESLA: Jurnal Teknik Elektro
ISSN : 14109735     EISSN : 26557967     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Teknik Sistem Komputer Teknik Sistem Telekomunikasi Teknik Biomedical Intenet of Thing
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro" : 11 Documents clear
RANCANG BANGUN SEKUENSIAL SWITCHING UNTUK PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA SILO BUNKER DI PLTU UNIT 5 DAN 6 PAITON Amalia Herlina; latifah latifah; Amma Emanihim
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9266

Abstract

Silo bunker is a place to collect coal from the stock pile which is carried by a conveyor before it is smoothed in the pulverzer or mill. The bunker silo can hold 60 tons of coal. One of the content contained in coal is carbon monoxide gas. Carbon monoxide is a poisonous gas and an explosion can occur if it is indoors. This research designed a switching system for measuring carbon monoxide using a sequential switching concept based on the NOVA sequencer product, namely 402as Automatic Sequenser using the research and development (RnD) research method, where the design is designed to be useful as a control media and to monitor the amount of carbon monoxide gas content on the bunker silo. The sequential switching design of the PLTU Unit 5 and 6 Paiton based silo bunker was built to control the relay that simulates the circuit breaker (B) function on the 3 way valve solenoid and monitors the carbon monoxide gas content using the MQ-7 sensor. The sensor readings are displayed on the LCD and serial monitor contained in the Arduino IDE application. The sequential switching design of the bunker silo that uses a microcontroller, namely the Arduino Uno R3 Board, is functioning quite well, but the MQ-07 sensor readings often experience error values. As for the 3 way valve solenoid, you must usea compressor to get the pressure on R so that the trigger on the solenoid can work ABSTRAK:Silo bunker merupakan tempat penampungan batubara dari stock pile yang dibawa oleh konveyor sebelum dihaluskan di pulverizer atau mill. Silo bunker dapat menampung 60 ton batu bara. Kandungan yang terdapat dalam batu bara adalah salah satunya yaitu gas karbon monoksida. Karbon monoksida merupakan gas beracun dan dapat terjadi ledakan apabila dalam ruangan tertutup. Peneliitian ini merancang suatu sistem switching pada pengukuran karbon monoksida dengan menggunakan konsep sekuensial switching berdasarkan produk NOVA sequenser yaitu 402as Otomatis Sequenser dengan menggunakan metode penelitian research and development (RnD), dimana rancang bangun yang dirancang berguna sebagai media control dan monitor besar kandungan gas karbon monoksida pada silo bunker. Perancangan sekuensial switching pada silo bunker PLTU Unit 5 dan 6 Paiton berbasis mikrokontroller dibangun untuk mengontrol relay yang mensimulasikan fungsi circuit breaker (CB) pada solenoid 3 way valve dan memonitor kandungan gas karbon monoksida dengan menggunakan Sensor MQ-7. Adapun hasil pembacaan sensor ditampilkan pada LCD dan serial monitor yang terdapat dalam aplikasi Arduino IDE. Rancang bangun sekuensial switching pada silo bunker yang menggunakan mikrokontroller yaitu boart Arduino Uno R3 yang berfungsi cukup baik, namun pembacaan  sensor MQ-7 sering mengalami nilai error. Sedangkan untuk solenoid 3 way valve harus menggunakan kompresor untuk mendapatkan tekanan pada R supaya trigger pada solenoid dapat bekerja
RANCANG BANGUN ALAT PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA Bangun Samudra; Ira Aprilia; Misdiyanto Misdiyanto
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9228

Abstract

The need for basic commodities in Indonesia increases every year. Especially for the needs of tomatoes, which are consumed by most of Indonesian people every day. Tomato has several uses based on its color, such as the raw (green) and half-ripe (yellow) tomatoes for cooking spices, while the ripe (red) tomatoes are used for making beverage. On the other hand, most of farmers still use manual methods to sort the tomatoes, from picking the tomatoes until sorting them by color. As a result, to provide the market's demands, farmers experience several obstacles, such as the large amount of labor required and the farmers' saturation during the tedious sorting process. Therefore, from this problem, it is needed a tool that can sort tomatoes by color automatically using the TCS3200 sensor as a color detector and Arduino as the control center for the tool. Using these tools, farmers can work faster and reduce boredom due to a tedious process. The results of the study were carried out through 10 times testing that showed 7 times success and 3 times errors. From these tests it can be concluded that the accuracy rate of the tool is 70%.ABSTRAK:Kebutuhan bahan pokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Khususnya untuk kebutuhan buah tomat yang setiap hari dibutuhkan hampir semua masyarakat Indonesia. Buah tomat memiliki beberapa kegunaan jika dilihat dari warnanya, untuk buah tomat yang belum matang (hijau) dan yang setengah matang (kuning) untuk campuran bumbu masak sedangkan untuk buah tomat yang matang (merah) digunakan untuk membuat jus. Tapi sebagian besar petani masih menggunakan cara manual untuk memilah buah tomat tersebut. Mulai dari memetik tomat terlebih dahulu kemudian memilahnya berdasarkan warnanya. Akibatnya untuk memenuhi jumlah kebutuhan yang ada, petani mengalami beberapa kendala. Oleh karena itu, dari masalah tersebut dibuatkan alat yang dapat mensortir buah tomat berdasarkan warna secara otomatis menggunakan sensor TCS3200 sebagai pendeteksi warna dan arduino sebagai pusat pengendali alat tersebut. Dengan adanya alat ini petani dapat melakukan pekerjaan persortiran lebih cepat dan dapat mengurangi kejenuhan karena proses yang membosankan. Hasil dari penelitian dilakukan 10x pengujian terdapat 7x berhasil dan 3x error. Dari pengujian tersebut dapat disimulkan bahwa tingkat akurasi alat sebesar 70%.
PERANCANGAN SISTEM PENCUCI TANGAN OTOMATIS TANPA SENTUH UNTUK MENCEGAH PENULARAN VIRUS COVID-19 Suraidi Suraidi; Meirista Wulandari
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.11918

Abstract

This study discusses an automatic hand washing system with water and liquid soap that comes out automatically. The results of this study are used as material for electronics training activities at high school level in the form of community service activities. This system can be applied to a place to wash hands in schools, colleges or malls. Water sources can be collected or directly using a water pipe, while liquid soap uses a bottle holder or the like. The water and liquid soap control system has a separate or separate circuit. The system for controlling water consists of an infrared sensor module which is applied as a proximity sensor, a relay module and a solenoid valve to open or close the water tap. The use of a solenoid valve when the water source uses a direct tap and the use of a water pump for the water source uses a reservoir. The system for controlling liquid soap consists of a proximity sensor module, a switching transistor circuit, and a mini DC submersible pump. All modules are tested to determine the characteristics of each module, so that you know the type of relay module and switching transistors to be used. The type of relay used is the active low type and the switching transistor type used is PNP. There were two systems that were tested, and they worked properly according to the original design, so it could be said that the whole system was working well. System testing can be seen at the following link https://www.youtube.com/watch?v=gi5XiWMZuNU&t=51sABSTRAK:Penelitian ini membahas tentang sistem mencuci tangan otomatis dengan air dan sabun cair yang keluar secara otomatis. Hasil penelitian ini sebagai materi untuk kegiatan pelatihan elektronika di sekolah tingkat SMA dalam bentuk  kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sistem ini bisa diterapkan untuk tempat mencuci tangan di sekolah, kampus atau mall. Sumber air bisa dengan ditampung atau langsung menggunakan pipa air, sedangkan sabun cair menggunakan tempat botol atau sejenisnya. Sistem pengendali air dan sabun cair mempunyai rangkaian yang terpisah atau tersendiri. Sistem untuk mengendalikan air terdiri dari modul sensor infra merah yang diaplikasikan sebagai sensor proximity, modul relay dan solenoid valve untuk membuka atau menutup keran air. Penggunaan solenoid valve bila sumber air menggunakan keran langsung dan penggunaan pompa air untuk sumber air menggunakan penampungan.  Sistem untuk mengendalikan sabun cair terdiri dari modul sensor proximity, rangkaian transistor switching, dan pompa mini DC celup. Semua modul diuji untuk mengetahui karakteristik tiap modul, sehingga mengetahui jenis modul relay dan transistor switching yang akan digunakan. Jenis relay yang digunakan yaitu jenis aktif low dan jenis transistor switching yang digunakan yaitu PNP. Ada dua sistem yang diuji, dan bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan semula, sehingga bisa dikatakan sistem keseluruhan bekerja dengan baik. Pengujian sistem dapat dilihat pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=gi5XiWMZuNU&t=51s
RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN OTOMATIS TERHADAP KUCING PELIHARAAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO Wafa Tajul Arifin Bisri; Ira Aprilia
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9288

Abstract

Cats is one of the most popular animals in the world that have various breeds. One of the most popular types is Persian and Angora. It requires discipline and persistence both in maintaining cleanliness and also in providing food in caring cats. Constraints in feeding cats are due to the routine activities of the owner outside the home, so providing cat food every day cannot be controlled properly and can make cats more susceptible to disease. This requires an automatic feeding device that can be used to assist cat owners in providing feed on a scheduled basis. This study uses a microcontroller with Arduino Uno as a control system to control input and output. RTC as a scheduled determinant will give commands to the Arduino Uno to drive the mini servo. Mini servo as the main container activator opens the main container which will later fall into the weighing container. The load cell sensor can weigh the feed which will be poured through the mini servo. The percentage that was tried was up to 99%. It works on the condition that the main container is filled with more feed. However, if the feed is filled with ¾, the feed that comes out will be more preciseABSTRAK:Kucing merupakan hewan populer di dunia yang mempunyai garis keturunan atau ras yang bermacam-macam salah satunya yang paling banyak digemari adalah jenis persia dan angora. untuk memelihara kucing memerlukan sebuah kedisiplinan dan ketekunan baik dalam merawat kebersihan dan juga dalam pemberian pakan. Kendala dalam pemberian pakan kucing dikarenakan rutinitas kegiatan si pemilik diluar rumah, sehingga pemberian pakan kucing di setiap harinya tidak dapat terkontrol dengan baik dan dapat membuat kucing jadi lebih mudah terserang penyakit. Untuk itu dibutuhkan sebuah mekanisme alat pemberi pakan otomatis yang dapat digunakan untuk membantu pemilik kucing dalam memberikan pakan secara terjadwal. Penelitian ini menggunakan mikrokontroler dengan Arduino uno sebagai sistem control untuk mengendalikan input dan output.RTC sebagai penentu jadwal yang nantinya akan memberi perintah pada Arduino uno untuk menggerakkan mini servo. Mini servo sebagai penggerak wadah utama membuka wadah utama yang nantinya akan jatuh ke wadah timbangan. Sensor loadcell dapat menimbang pakan yang nanti akan dituangkan melalui mini servo. Presentase uii coba yang dilakukan mencapai 99%. Dimana jika wadah utama diisi penuh pakan yang di keluarkan lebih banyak. Namun jika pakan terisi ¾ maka pakan yang keluar akan lebih presisi
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMISAH BUAH MANGGA BERDASARKAN BERAT BERBASIS ARDUINO UNO Yanuar Ramadhan; Ira Aprilia
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9296

Abstract

Mango is one of the fruits that thrive in Indonesia. Mango can easily be grown in yards and gardens as a livelihood in the Probolinggo. There are still many systems that use human labor so it takes a relatively longer time to manage. In fact, fruit trade rs, especially for mangoes, generally can not sort the fruit by its size or weight accurately. Because of the condition, a mango separator system was made based on the weight. To measure the weight of the mango, a censor (Load Cell) is needed as a weight censor which is controlled by the Arduino Uno microcontroller. It is aslo used to help the conveyor as a carrier for mangoes moving to the fruit weighing tub. The mango separator using Load Cell sensors has an accuracy rate about 98.48%. Ultrasonic sensors have an accuracy rate about 88.01%. The testing of the mango separator based on the overall weight has an accuracy rate about 70%.ABSTRAK:Mangga adalah salah satudari sekian banyak buah yang tumbuh subur diIndonesia. Mangga dapat dengan mudah tumbuh di pekarangan dan di kebun-kebun sebagai mata pencaharian bagi masyarakat probolinggo. Kehidupan sehari-hari masih banyak sistem yang masih mempergunakan tenaga manusia sehingga membutuhkan waktu yang relative lebih lama. Pada kenyataannya para pedagang buah khususnya buah mangga umumnya tidak dapat mensortir buah berdasarkan ukuran atau berat secara teliti dan akurat. Maka dibuatlah sistem alat pemisah buah mangga berdasarkan beratnya. Untuk mengukur berat buah mangga manalagi dibutuhkan sensor (Load Cell) sebagai sensor berat yang di kendalikan oleh mikrokontroller Arduino Uno serta konveyor sebagai pengangkut buah mangga agar bergerak ke bak penimbang buah. Alat pemisah buah mangga menggunakan sensor Load Cell memiliki tingkat akurasi sebesar 98,48%. Adapun sensor ultrasonik memiliki tingkat akurasi sebesar 88.01%. Dan pengujian alat pemisah buah mangga berdasarkan berat secara keseluruhan memiliki tingkat akurasi sebesar 70%.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT PENDETEKSI TINGKAT KEKERUHAN DAN MENGUKUR DEBIT AIR PADA KOLAM LELE MENGGUNAKAN ARDUINO UNO Rio Dwi Heri K; Ira Aprilia; Dyah Ariyanti
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9227

Abstract

Catfish cultivation activities have become the livelihood of most communities. There are also communities that make catfish ponds as side businesses, some make fish ponds as fishing ponds and some that make catfish ponds because of the hobby of the community. In catfish ponds there are several things to be aware of, among others, water quality and drainage in ponds, where catfish growers pay less attention to the quality of water in the pond so that fish production becomes decreased and also water drainage in the water filling is still done manually. So in this study has been made a noise level detection tool and measuring the volume of water using Light Dependent Resistor  (LDR) sensor and Ultrasonic sensor, where the LDR sensorasa meter ofturbidity level. When the LDR sensor  detects the noise then the water will be drained. And ultrasonic sensors as a water volume gauge that will serve to detect the volume of water when the water is drained and when filling water. The system uses the Arduino Uno microcontroller as a controller of the LDR sensor and the Ultrasonic sensor.The test percentage reached 85.71%, and the readings of the LDR sensor murky water > 110, medium water 70-100, and clear water 40-60. While ultrasonic sensor readings the maximum water volume limit is 16.5 liters and the minimum water volume limit is 3 liters. This test is carried out on the aquarium.ABSTRAK:Kegiatan budidaya ikan lele sudah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat. Ada juga masyarakat yang menjadikan kolam ikan lele sebagai usaha sampingan, ada juga yang menjadikan kolam ikan sebagai usaha tempat pemancingan dan ada juga yang menjadikan kolam ikan lele karena hobby dari masyarakat. Pada kolam lele terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, kualitas air dan pengurasan pada kolam, dimana pembudidaya lele kurang memperhatikan kualitas air pada kolam sehingga produksi ikan menjadi menurun dan juga pengurasan air pada pengisian air masih dilakukan secara manual. Maka pada penelitian ini telah dibuat alat pendeteksi tingkat kekeruhan dan mengukur volume air yang menggunakan sensor Light Dependent Resistor (LDR) dan sensor Ultrasonik, sensor LDR ini  sebagai pengukur tingkat kekeruhan. Ketika sensor LDR mendeteksi kekeruhan maka air akan terkuras. Dan sensor Ultrasonik sebagai pengukur volume air yang akan berfungsi mendeteksi volume air disaat air terkuras dan disaat pengisian air. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengontrol dari sensor LDR dan sensor Ultrasonik. Presentase uji coba yang dilakukan mencapai 85.71%, dan hasil pembacaan sensor LDR air keruh > 110, air sedang 70-100, dan air jernih 40-60. Sedangkan hasil pembacaan sensor Ultrasonik batas maksimal volume air 16,5 liter dan batas minimal volume air 3 liter. Pengujian ini dilakukan pada akuarium.
RANCANG BANGUN SISTEM SMARTHOME BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN NODE MCU DAN GOOGLE ASSISTANT DI SMARTPHONE ANDROID muhamad suryanto; Feby Ardianto; Bengawan Alfaresi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9139

Abstract

The amusement rides, has a height limit for riding a rides. The regulation was made for security and safety when riding a rides. In dangerous amusement rides, height regulation is made with a minimum height with a high enough number, the height limit can be above 130 cm. The limit makes many visitors can’t ride rides because they have less height. But even though the regulation has been made, there are still many visitors who still want to ride the amusement rides even though its height is insufficient. Therefore, it would be more effective if an automatic door was made that could detect the height of the visitor's and the door would open if the visitor's had a sufficient height. This door is placed in the position before the queue, so in addition to the automatic door, there is also a system of counting the number of visitors who are in the queue. The number of queues will be displayed on the seven segment screen and if the queue is full it will be informed on the LCD. The height limit on this door is made with a minimum height of 130 cm so that the door is open. This door height and automatic queuing system uses the Arduino Mega microcontroller and the FC-51 infrared obstacle sensor to detect visitors. Besides this door is equipped with LEDs and loudspeakers as a provider of information about the visitors of the amusement rides is allowed to enter or not due to the height of the visitor's ABSTRAK:Sebuah wahana bermain, memiliki peraturan batas tinggi badan untuk menaiki wahana. Peraturan tersebut dibuat demi keamanan dan keselamatan saat menaiki suatu wahana. Dalam wahana yang berbahaya, peraturan batas tinggi badan dibuat dengan tinggi minimal dengan angka yang cukup tinggi, batas tinggi bisa berupa diatas 130 cm. Batas tersebut membuat banyak pengunjung wahana tidak bisa menaiki wahana karena memiliki tinggi yang kurang. Walaupun peraturan tersebut sudah dibuat, masih banyak pengunjung wahana yang tetap ingin menaiki wahana walaupun tinggi nya kurang mencukupi. Oleh karena itu, akan lebih efektif jika dibuat sebuat pintu otomatis yang dapat mendeteksi tinggi badan pengunjung wahana dan pintu akan terbuka jika pengunjung wahana memiliki tinggi yang cukup. Pintu ini diletakan pada posisi sebelum antrian, maka selain pintu otomatis, juga ada sistem penghitung jumlah pengunjung yang berada didalam antrian. Jumlah antrian akan ditampilkan di layar seven segment dan jika antrian penuh akan diinformasikan pada LCD. Batas tinggi badan pada pintu ini dibuat dengan tinggi minimal 130 cm agar pintu terbuka. Sistem pintu pengukur tinggi dan antrian otomatis ini menggunakan mikrokontoler Arduino Mega serta sensor infrared obstacle FC-51 untuk mendeteksi adanya pengunjung. Selain itu pintu ini dilengkapi dengan LED dan loudspeaker sebagai pemberi informasi tentang pengunjung wahana diperbolehkan untuk masuk atau tidak dikarenakan tinggi badan pengunjung wahana
Daftar Isi Vol.23. No. 1 MARET 2021 Daftar isi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daftar Isi Vol.23. No. MARET 2021
Daftar Redaksi Vol.23. No.1 MARET 2021 Daftar Redaksi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daftar Redaksi Vol.23. No. MARET 2021
Cover Vol. 23. No.1. MARET 2021 COVER Vol. 23. No.1 MARET 2021
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover Vol. 23. No.1. MARET 2021

Page 1 of 2 | Total Record : 11